PENDAHULUAN STATISTIK
Disusun
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Statistik 1
Dosen
Pengampu : Angga Hidayat
NIDN
: 0426108802
DWI ARYATI
201412121971
LARASATI
2014122178
2014122178
MEI RANTI REDIANA
2014121438
OCTAVIA DAMAYANTI
2014121007
SRI DARMAWATI
2014121760
2014121007
SRI DARMAWATI
2014121760
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
2015
BAB I
1.1 Pembahasan
Statistik dan Statistika
Ada
beberapa pengertian statistika dan statistik menurut para ahli. Berikut ini
pengertian statistik dan statistika menurut para ahli.
1. Ircham Machfoedz, M.S (2006:1) Statistika diartikan
sebagai pengumpulan data, pengolahan, penyajian, dan analisis data berkaitan
dengan nilai tengah (gejala pusat atau tendensi sentral), ukuran letak,
variasi, rate dan ratio sebagai penggambaan statistika deskriptif..
2. Murray R. Spiegel dan Larry J. Stephens (2007:1)
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan metode-metode
ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, rangkuman, pemaparan,dan
penganalisisan data disamping terkait pula dengan metode-metode untuk penarikan
kesimpulan yang valid serta pengambilan keputusan yang berdasarkan
alasan-alasan yang ilmiah dan kuat yang diperoleh dari hasil analisis tadi.
3. Suharyadi dan Purwanto S.H (2009:7) Statistika
adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis dan
menginterprestasikan data yang menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.
Pengertian
Statistik
1.
Suharyadi dan
Purwanto S.H (2009:7) Statistik adalah suatu kumpulan angka yang yang tersusun
lebih dari satu angka.
2.
Anto Dajan (1986:2)
Statistik adalah kumpulan data yang berwujud angka-angka.
Dari pengertian statistik dan statistika menurut
para ahli dapat kami simpulkan pengertian statistika adalah suatu ilmu
mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan menyajikan data berdasarkan suatu
keadaan untuk mendapatkan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Statistik adalah sekumpulan data yang terdiri dari angka yang jumlahnya lebih
dari satu angka.
1.2
Populasi dan Sample
Menurut Abdul Hamang (2005:2) Populasi adalah
himpunan yang biasa dilambangkan dengan S dan mempunyai anggota yang berbeda
yang dilambangkan dengan s. Sample adalah subhimpunan dari S dengan lambang A
misalnya
.
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:12) Populasi adalah sebuah
perkumpulan dari suatu kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain
dari objek yang menjadi perhatian. Sample adalah bagian dari populasi tertentu
yang menjadi perhatian.
Dapat kami simpulkan Populasi adalah suatu kumpulan atau
himpunan yang berupa nominal maupun benda dan lainnya yang dapat dilihat secara
nyata. Sample adalah salah satu data dari populasi yang dapat kita gunakan
untuk mendapatkan informasi. Contoh : Saat kita membeli buah apel 1 kg, maka
itu disebut populasi. Namun saat kita ingin mencoba apel tersebut sebelum kita
membelinya tidak mungkin kita mencoba semua, jadi kita hanya mengambil 1 apel
untuk dicicip maka itu disebut sampel.
1.3
Pembulatan Angka
Menurut Murray R. Spiegel (2007:2) Pembulatan angka adalah
sebuah bilangan seperti misalnya 72,8 kesatuan terdekat akan menghasilkan 73
karena 72,8 lebih dekat ke 73 dibandingkan 72.
Jika kita membulatkan hingga dua angka setelah koma maka 7,467
menjadi 7,47 dan 6,821 menjadi 6,82. Mengapa bisa demikian? Jika nilai desimal
yang akan dibulatkan berjumlah di atas 5, maka angka yang berada di depan angka
yang dibulatkan dinaikkan 1 angka, namun apabila berjumlah di bawah 5 maka
angka yang ada di depan angka yang akan dibulatkan tetap tidk berubah.
Lalu bagaiman jika kita ingin membulatkan angka
desimal yang hanya ada dua angka saja dan desimal tersebut pas berjumlah 5?
Nilai 7,5 jika dibulatkan menjadi 8 dan 8,5 menjadi 8. Pembulatan yang
menyangkut dengan penghilangan angka 5 membutuhkan pedoman tertentu. Jika angka
5 berada di depan angka yang bersifat ganjil maka angka yang berada di depan
angka 5 dinaikkan 1 angka, jika angka 5 berada di depan angka yang bersifat
genap maka angka yang berada di depan angka 5 tetap tidak berubah.
Contoh ke-1 :
1,235 → 1,24
dikarenakan jika di depan angka terakhit itu ganjil maka harus ditambahkan ( 3
menjadi 4 ) dan jika di depan angka terakhir itu genap maka tidak perlu
ditambahkan, misalnya 1,245 menjadi 1,24.
Contoh ke-2 :
Perhitungan dalam penjumlahan biasa :
1,5+2,5+3,5+4,5=12
Perhitungan dalam pembulatan ke bawah :
1+2+3+4=10
Perhitungan dalam pembulatan ke atas :
2+3+4+5=14
Perhitungan secara statistik :
2+2+4+4=12
Dapat kami simpulkan bahwa dalam
penjumlahan yang dihitung secara biasa dan perhitungan secara statistik
mendapatkan hasil yang sama yaitu 12 dikarenakan bisa dilihat contoh pertama
(dalam perhitungan secara statistik angka ganjil ditambahkan dan angka genap
tidak perlu dirubah)
Contoh soal :
6,3246199987712314978
Jawab :
≈6,324619998771231498
≈6,32461999877123150
≈6,3246199987712315
≈6,324619998771232
≈6,32461999877123
≈6,3246199987712
≈6,324619998771
≈6,32461999877
≈6,3246199988
≈6,324619999
≈6,32462000
≈6,3246200
≈6,324620
≈6,32462
≈6,3246
≈6,325
≈6,32
≈6,3
≈6
Daftar Pustaka
Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistik.
Jilid I-II. (S. J, Ed.) Jakarta: LP3ES.
Hamang, A. 2005. Metode
Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Machfoedz, I. 2006. Statistika
Deskriptif : dengan contoh-contoh kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
Spiegel, M. R., &
Stephans, L. J. 2007. Statistik. Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Suharyadi, & S.K,
P. 2009. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
ni dulu salah satu mata kuliah yang gampang aku mengeriti
BalasHapustapi gampang juga aku lupakan cara pengerjaanya. xixixixii
Hihi 😁 iya mba, begitu pula saya
Hapus